Gallery

Sensor & Instrumentation 1

Sensor merupakan salah satu bagian kritikal dalam close loop system. Sensor di definisikan sebagai elemen pengukur atau alat yang dapat merespon terhadap perubahan fenomena fisik. Transducer yaitu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke output sinyal elektrik. Kadang sensor dan transducer mempunyai arti tunggal. Sensing device bisa terdiri dari satu sensor atau di tambah dengan filters, amplifiers, modulators, dan signal conditioners.

Karakteristik Sensor :

1.       Accuracy

Perbedaan antara nilai yang di ukur dan nilai actual. Accuracy di tentukan dengan membandingkan nilai yang terbaca dengan nilai absolute atau nilai standar.

2.       Precision, Repeatability & Reproducibility

Repeatability  di gambarkan sebagai kemampuan mengukur dengan nilai yang mendekati menggunakan input yang sama secara berulang dalam waktu singkat, instrument, metode, dan kondisi yang sama. Reproducibility merupakan kemampuan mengukur dengan nilai yang mendekati menggunakan input yang sama tetapi menggunakan instrument, metode, dan kondisi yang berbeda. Precision berarti kemampuan untuk repeatability dan reproducibility dengan nilai random yang rendah atau tidak ada.

Contoh test yang di lakukan pada 3 robot yang di program berbeda untuk menaruh benda di titik pusat

–  Robot 1 : low precision dan low accuracy

Material di taruh acak dan tempat yang salah

–  Robot 2 : high precision dan low accuracy

Konsisten menaruh material di posisi yang sama tapi tempatnya salah

–  Robot 1 : high precision dan high accuracy

Konsisten menaruh material di posisi yang sama dan tempatnya tepat

3.       Range dan Span

Range merupakan niai atau kemampuan pembacaan instrumen dari nilai terendah ke yang tertinggi sedangkan span adalah jarak antara nilai terendah dan tertinggi yang dapat di baca instrumen.

Contoh Thermometer dengan skala – 40°C  sampai 100°C maka range-nya – 40°C  sampai 100°C dan span mempunyai 140°C

4.       Sensitivity

Rasio perubahan nilai output sistem di karenakan nilai input yang berubah.

Contoh jika nilai output pressure transmitter berubah 3.2mV dan terjadi perubahan output sistem 1 psi maka di katakan  punya sensitivity 3.2mV

5.       Resolution

Nilai terkecil dari input yan dapat mengubah output sistem, jadi sensitivity  dan resolution sangat berhubungan.

6.       Hysterisis

Perbedaan pembacaan nilai yang terbaca di karenakan pengukuran di lakukan dari arah yang berkebalikan. Biasanya di karenakan stressed material dari 0 ke full deflection misalnya 0% ke 100% lalu 0%.

7.       Linearity

Proporsional linear penyimpangan nilai absolute dan yang terbaca.

a. Hysterisis error

b. Non Linearity

1.     Temperatur

Satuan pengukuran yang biasa di gunakan yaitu Fahrenheit (F), Celsius or Centigrade (C), Rankine (R), or Kelvin (K)

Perhitungan konversi satuan temperature :

°C = 5/9 (°F – 32)

k = °C + 273.15

°F = 9/5° C + 32

°R = °F + 459.67

Temperatur sensor yang biasa di pakai antara lain Thermocouples, RTD, Thermistor dan I. C. Sensor

a.      Thermocouples

Prinsip dasarnya yaitu pengukuran di open circuit 2 jenis metal  yang salah satu ujungnya di gabung.

Keuntungan penggunaan thermocouple :

–  Range temperature lebar  –262 sampai +2760 °C

–  Bisa di buat dari beberapa tipe material

–  Murah

–  Bentuknya beragam

Range temperature beberapa tipe thermocouple

Kerugian penggunaan thermocouple :

–  Non linear

–  Kurang stabil

–  Kurang sensitif

b.      RTD

Prinsip dasarnya adalah mengukur perubahan resistansi karena temperaturnya berubah. Jenis yang umum di gunakan adalah PT100 yang mempunyai resistansi 100 Ω pada suhu 0°C.

Konstruksi RTD

Material dari RTD :

Platinum:  – 270°C sampai 1000°C ( 100 Ω pada 0 °C )

Copper:  – 200°C sampai 260°C

Nickel:  – 200°C sampai 430°C ( 1000 Ω pada 0 °C )

Tungsten:  – 270°C sampai 1100°C

Keuntungan penggunaan RTD :

–  Accuracy paling tinggi

–  Paling stabil

–  Lebih linear dari thermocouple

Kerugian penggunaan RTD :

–  Mahal

–  Respon lambat

–  Di perlukan sumber arus ( Current source )

c.      Thermistor

Terbuat dari metal oxide semiconductor  yang mempunyai  koeffisien negatife  temperatur  ( ( negative temperature coefficien ) yang tinggi, resistansi turun jika temperature naik.

Keuntungan penggunaan Thermistor:

–  Respon cepat

–  Paling sensitif

–  Output tinggi

Kerugian penggunaan Thermistor :

–  Non linear

–  Range temperature terbatas maks 500 °C

–  Di perlukan sumber arus ( Current source )

d.      I. C. Sensor

Sensor yan sudah terintegrasi  di bentuk dari integrated silicon chips.

Keuntungan penggunaan Thermistor:

–  Paling linear

–  Murah

Kerugian penggunaan Thermistor :

–  Respon lambat

–  Di perlukan power supply

2.     Pressure

Pressure adalah besarnya gaya ( force ) yang di lakukan pada area tertentu satuannya pounds per square inch (psi), pounds per square foot(psf) di English units atau pascals (Pa or kPa) di metric units.

Pressure = force / area

Atmospheric pressure adalah pressure di permukaan bumi berdasarkan berat gas di atmosfir.

Absolute pressure adalah pengukuran pressure di bandingkan dengan vacuum contoh satuannya pounds per square inch absolute (psia).

Gauge pressure adalah  pengukuran pressure di bandingkan dengan atmospheric pressure contoh satuannya pounds per square inch gauge (psig).

Absolute pressure = Gauge pressure + Atmospheric pressure

Differential pressure adalah perbedaan antara 2 absolute pressure.

a.      Manometers

Merupakan passive instruments  yang memberikan nilai pressure secara visual.

b.      Diaphragms , Capsules, and Bellows

Diaphragms

Pressure yang di dapat diaphragms  menyebabkan pergerakan translasi yang dapat di ukur. Materialnya menggunakan rubber untuk low pressure, silicon untuk medium pressures dan stainless steel untuk high pressures.

Capsules

Dua diaphragms yang di gabung.

Bellows

Prinsipnya sama dengan capsules dan diaphragms. Perubahan pressure mengakibatkan pergerakan translasi di ujung bellows.

c.      Bourdon tubes

Umumnya di gunakan untuk mengukur gas atau liquid. Terdiri dari metal tube atau flexible dengan satu posisi  fix dan satu posisi free. Jika ada tekanan metal tube atau flexible yang posisinya  fix mengembang atau bergerak merubah pembacaan skala.

d.      Piezoelectric

Piezoelectric crystals menghasilkan tegangan jika crystals mendapat pressure.

e.      Capacitive

Prinsip kerjanya berdasarkan perubahan capacitance antara diaphragm dan metal plate ketika mendapat pressure.

f.      Resonant wire

Resonant wire akan mengalami vibrasi jika mendapat pressure.

Daftar Pustaka

Altmann, Wolfgang, 2005, Practical Process Control for Engineers and Technicians, Newnes, Burlington MA

Bishop, Robert H, 2002, The Mechatronics Handbook, CRC Press, Boca Raton, Florida

Braunl, Thomas, 2006, Embedded Robotics : Mobile Robot Design and Applications with Embedded System, Springer, Perth Australia

Dunn, William C, 2005, Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process Control, Mc Graw Hill

Morris, Alan S, 2001, Measurements and Instrumentation Principles, Butterworth Heinemann, Woburn MA

Technologies, Agilent,1997, Practical Temperature Measurements : Application Note 290, Agilent Technologies

Leave a comment